analisa risiko Bisnis asuransi kredit
analisa risiko Bisnis asuransi kredit : Data Bank Indonesia (BI) mencatat hingga pertengahan Oktober 2010 kredit perbankan nasional mencapai Rp1.640,32 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 21,86% dari periode sama tahun lalu. Hingga akhir tahun ini, kredit perbankan diperkirakan dapat tumbuh 22%-24% dibandingkan dengan posisi pada tahun lalu.
Kendati potensinya besar, pelaku industri asuransi diminta untuk berhati-hati saat terjun dalam bisnis tersebut, karena mereka tidak diarahkan untuk melakukan analisa risiko dari aktivitas perbankan menyalurkan kredit kepada nasabah.
Potensinya memang besar, tetapi risikonya juga sangat besar. para bisnis Kredit asuransi untuk berhati-hati dan terlebih dahulu melakukan analisa risiko dari kredit yang diasuransikan perbankan
potensi asuransi kredit selama ini cenderung digarap oleh PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), terutama pada pembiayaan perbankan yang dilakukan terkait dengan dalam program pemerintah, yaitu kredit usaha rakyat (KUR).
Dalam hal ini, perbankan cenderung mengasuransikan kredit-kredit yang tidak disukai, atau yang disalurkan kepada nasabah yang tidak bankable, seperti kredit mikro dengan aktivitas usaha relatif terbatas baik pasar maupun produksi.
Perbankan mengasuransikan kreditnya karena risikonya tinggi, sehingga pelaku asuransi juga harus memperhatikan itu. Jangan sampai mereka hanya melihat potensinya terhadap premi, tetapi juga harus melihat kemungkinan terburuknya.
Makalah analisa risiko Bisnis asuransi kredit, Hubungan Pelaku Asuransi Kredit dan Perbangkan
Kendati potensinya besar, pelaku industri asuransi diminta untuk berhati-hati saat terjun dalam bisnis tersebut, karena mereka tidak diarahkan untuk melakukan analisa risiko dari aktivitas perbankan menyalurkan kredit kepada nasabah.
Potensinya memang besar, tetapi risikonya juga sangat besar. para bisnis Kredit asuransi untuk berhati-hati dan terlebih dahulu melakukan analisa risiko dari kredit yang diasuransikan perbankan
potensi asuransi kredit selama ini cenderung digarap oleh PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), terutama pada pembiayaan perbankan yang dilakukan terkait dengan dalam program pemerintah, yaitu kredit usaha rakyat (KUR).
Dalam hal ini, perbankan cenderung mengasuransikan kredit-kredit yang tidak disukai, atau yang disalurkan kepada nasabah yang tidak bankable, seperti kredit mikro dengan aktivitas usaha relatif terbatas baik pasar maupun produksi.
Perbankan mengasuransikan kreditnya karena risikonya tinggi, sehingga pelaku asuransi juga harus memperhatikan itu. Jangan sampai mereka hanya melihat potensinya terhadap premi, tetapi juga harus melihat kemungkinan terburuknya.
Makalah analisa risiko Bisnis asuransi kredit, Hubungan Pelaku Asuransi Kredit dan Perbangkan
0 komentar: