Dampak Penerimaan Siswa Baru Terhadap Kualitas Pendidikan

Dampak Penerimaan Siswa Baru Terhadap Kualitas Pendidikan : Pemerintah bertekad untuk mengembangkan pendidikan karakter dalam dunia pendidikan di Indonesia terkait dimulainya tahun ajaran baru besok. tahun ajaran baru yang segera dimulai besok merupakan momentum bagus untuk mengenalkan pendidikan karakter yang salah satunya adalah karakter kesantunan karena lawan dari kesantunan adalah kekerasan.

Tujuan pendidikan adalah menciptakan manusia menjadi individu-individu yang bermutu, berwawasan luas serta mampu berinterkasi dengan lingkungannya. Tujuan di atas akan dengan sendirinya tercapai ketika materi pendidikan mampu terimplementasikan ke dalam jiwa dan pikiran peserta didik. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, maka iklim pendidikan harus dirancang sedemikian rupa, sehingga bisa tercipta proses pendidikan yang humanis.

Sebelum kita mulai ajaran baru besok tidak salahnyanya kita melihat proses penerimaan siswa baru di semua sekolah karena memiliki posisi yang sangat strategis dan menentukan dalam kualitas pendidikan kita, Karena keluaran (lulusan) akan sangat bergantung pada masukan (calon siswa).Mari kita melihat beberapa masalah penerimaan siswa baru Tahun ini.

Apakah penerimaan siswa baru ini benar-benar berjalan sesuai dengan keinginan kita bersama bahwa dunia pendidikan kita harus bersih dari segala macam praktek ketidakbenaran ? Ataukah, PSB kali ini hanya sekedar indah di atas kertas, namun masih dipenuhi dengan tipu muslihat ?
Berikut Beberapa Masalah yang bisa menjawab Pertanyaan Di Atas yang di Kutip Pakar Lampung dari Berbagai Media ;

Server Penerimaan Siswa Baru Ngadat Karena Pemerintah Kurang Bijak
Pemerintah,harus tetap memberi peluang bagi masyarakat yang masih menggunakan pendaftaran secara manual. Apalagi belum semua masyarakat mengerti dan terakses dengan teknologi internet. "Teknologi tidak menjamin 100 persen sudah baik, Selengkapnya Baca tempo

Jual Beli Bangku Kosong Bisa sampai Rp 15 Juta
Ia masih tutup mulut mengenai dugaan terjadinya tarikan yang memberatkan orangtua tersebut. Keluhan itu sendiri mencuat dari orangtua yang membuka warung di kawasan Ketampon itu. Dia terpaksa mencari utangan agar bisa membayar biaya seragam yang diwajibkan sekolah sebesar hingga Rp 1.977.000. ’’Tapi masih kurang satu juta rupiah,’’ kata orangtua murid itu yang enggan disebut namanya. Baca Surabaya Post.

Dinas Pendidikan DKI Tidak Profesional
Kekacauan penyelenggaraan PPDB online SMA/SMK di DKI Jakarta tahun 2010 sangat meresahkan orangtua calon siswa atau lulusan SMP yang mendaftar ke SMAN/SMKN. Penjelasan Dinas Pendidikan DKI Jakarta tidak bisa dipegang kepastiannya sehingga menimbulkan kemarahan orangtua di sekolah tempat pendaftaran. Baca Kompas.com

Biaya seragam sekolah dikeluhkan
SUKOHARJO - Kebingungan para orang tua saat penerimaan siswa baru (PSB), tarus berlanjut. Meski anaknya sudah diterima di sekolahan yang dituju, namun kini muncul persoalan baru. Pasalnya, para orang tua murid harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membayar uang pendaftaran dan seragam sekolah yang dinilai sangat mahal.

Buntut dari mahalnya seragam sekolah, belakangan menjadi beban dan keluhan masyarakat. Sebab, harga seragam sekolah jauh lebih mahal dibanding harga di toko atau di pasar umum. Untuk seragam SMA/SMK berkisar antara Rp 700 ribu- Rp 900 ribu dan siswa SMP berksiar Rp 400 ribu. Mahalnya harga seragam sekolah jadi keprihatinan kalangan DPRD, Baca Selengkapnya

Dampak Penerimaan Siswa Baru Banyak Lulusan SD Tak Bisa Baca
Pelaksanaan seleksi penerimaan siswa baru (PSB) tingkat SMP dan sederajat tahun 2010 di Kota Ternate, Maluku Utara, mengungkap sejumlah fakta yang memprihatinkan. Di antaranya banyak lulusan SD peserta seleksi itu yang tidak bisa membaca.
Pelaksanaan seleksi PSB di SMP Negeri 2 Ternate misalnya, menurut panitia seleksi PSB di SMP itu, Djafar Noho, di Ternate, Minggu (11/7/2010), ada 10 lulusan SD yang ikut seleksi di SMP Negeri 2 Ternate yang tidak bisa membaca. Baca Selngkapnya

Modus Jual Beli Bangku Kosong
- Orangtua sengaja memilih sekolah negeri yang jauh dari rumah dan berada di luar subrayon yang nilai UN minimum mencukupi nilai UN anaknya.

- Siswa itu lantas mengikuti pelajaran setidaknya satu semester atau enam bulan.

- Setelah mendapat rapor semesteran, orangtua mengajukan mutasi ke sekolah dan Dispendik dengan alasan lokasi sekolah jauh dari domisili siswa.

- Membeli kursi di sekolah yang diinginkan dengan membayar dana antara Rp 7 juta hingga Rp 15 juta. Nilai ini pun bisa lebih tinggi, sesuai dengan status, lokasi sekolah dan permintaan dari orangtua.

- Jika deal maka siswa yang bersangkutan mengisi bangku kosong yang oleh Dispendik dinyatakan dibiarkan kosong.

- Untuk Penerimaan Siswa Sekolah Dasar Biasanya Dengan Mengenakan Umur Jika Umur Kurang Biasanya Kuran 3 - 5 Bulan Maka pihak sekolah Akan Mengenakan Biaya Tambahan Sebesar Rp. 200.000 s/d 500.000, melalui Makelar atau team sukses. Baca selengkapnya

Tulisan di atas merupakan sekelumit permasalahan Dunia pendidikan di Tanah Air, dan masih banyak persoalan lain seperti SMS bankking sistem Penerimaan Siswa Baru, dan munkin ada yang bisa menambahkan seputar permasalahan dunia pendidikan ?

0 komentar: