Tampilkan postingan dengan label politik. Tampilkan semua postingan

Melihat Keterkaitan Qurban dan Pe­ngor­banan Politisi menjelang Pe­­milu

Pakar Lampung - Melihat Keterkaitan Qurban dan Pe­ngor­banan Politisi menjelang Pe­­milu : Hari ini (15/10), ber­tepa­tan dengan 10 Zul­hijjah 1434 H, saat umat Islam di seluruh du­nia merayakan Idul Adha, yang po­puler dalam bahasa In­­done­sia sebagai Hari Raya Kur­­ban. Kurban merupakan se­mangat religius yang di­awali sejak Nabi Adam As dan di­hidupkan kem­bali pada era Ibra­him As yang mendapat pe­­rintah Tuhan un­tuk menyembelih putra kesa­ya­ngan­nya, Ismail As, yang kemudian diganti de­ngan seekor kambing.

Peristiwa itu sebagai gambaran bahwa tradisi me­ngorbankan manusia diganti dengan binatang, ar­tinya secara metaforis, tidak se­layaknya manu­sia—meski­pun le­bih tinggi derajat­nya—me­ngor­­b­ankan yang lain, seperti orangtua mengorbankan anak, atau pemimpin mengorbankan rak­yat. Itu yang pertama.

 Kedua, nafsu kebinatangan yang ada pada diri manusia harus dikorbankan untuk me­raih derajat kemanusiaan yang se­­b­enarnya. Nafsu kebinatangan iden­­tik dengan keserakahan dan se­gala tindakan yang tidak dida­sarkan pada nalar dan pertim­bangan yang matang.

Ketiga, mengorbankan bina­tang juga adalam arti bahwa yang kita korbankan adalah se­suatu yang bermanfaat yang bisa dibagikan kepada orang lain yang membutuhkan, terutama me­reka yang dalam kehidupan se­hari-harinya tak mampu me­ma­kan daging karena harganya yang mahal. Pada saat Idul Adha tiba mereka diharapkan bisa mendapatkan daging secara cuma-cuma.

 Kembali pada pertanyaan, apa kaitan antara kurban dan pe­ngor­banan politisi menjelang Pe­­milu? Ada saat di mana para kan­­didat berupaya men­dekat­kan diri pada rakyat dengan ha­r­a­pan mereka akan memi­lihnya pa­da hari Pemilu tiba. Banyak ca­ra dilakukan, antara lain de­ngan membagi-bagikan sem­ba­ko, cindera mata seperti kaos, kain sarung, jilbab, dan lain-lain. Bah­kan ada di antara kandidat yang mau mengorbankan apa saja demi meraih simpati rakyat.

 Kurban, dalam bahasa Arab berasal dari akar kata “qaraba”  yang artinya dekat. Kurban yang di­­lakukan saat Idul Adha, selain un­tuk memberi kesempatan pa­da fakir miskin memakan da­ging hewan yang disembelih, mak­na yang sesungguhnya ada­lah u­n­tuk “taqarrub” atau men­de­kat­kan diri pada Tuhan.

Meskipun punya makna yang sama, yakni “dekat” atau “men­dekatkan diri”, banyak ka­lan­gan mengatakan bahwa pe­n­gor­banan yang dilakukan para kan­didat menjelang Pemilu ber­be­da dengan kurban seba­gai­mana yang disyariatkan Tu­han saat Idul Adha, karena pengor­ba­n­an dilakukan kandidat men­je­lang Pemilu, tujuannya bukan mendekatkan diri pada Tuhan melainkan untuk mendekatkan diri pada rakyat (sesama manu­sia) dengan harapan disukai dan di­pilih.

 Tapi, pada dasarnya, dalam perspektif demokrasi, men­de­katkan diri pada rakyat sama ar­tinya dengan mendekatkan diri pa­da Tuhan.Ada adagium yang sa­ngat populer mengat­a­kan bah­­wa “suara rakyat adalah sua­ra Tuhan” (Vox populi vox Dei). Dalil demokrasi ini punya landa­san spiritualitas yang kuat kare­na setiap agama meyakini bah­wa Tuhan sangat dekat de­ngan rak­yat, terutama mereka yang mis­kin, papa, dan terping­girkan.

 Kata rakyat sendiri berasal da­ri bahasa Arab “ra’iyyat” ar­tinya “yang digembalakan”. Pa­ra pejabat, jika benar-benar men­­jadi pemimpin yang baik, ada­­lah mereka yang mampu “meng­gembalakan” atau mem­bim­bing rakyat yang dipim­pinnya ke jalur yang benar, yang mengarah pada kesejahteraan, sama seperti penggembala yang menggembalakan ternaknya menuju tempat rerumputan yang subur dan menye­jah­te­rakan.

Seperti dalil demokrasi, da­lam perspektif Islam, kedeka­tan pada rakyat juga bisa meng­in­di­kasikan kedekatan pada Tu­han. Orang yang banyak ber­derma, ber­korban untuk sesama m­a­nusia, bisa mengantarkannya pa­­da Tuhan. Nabi Muhammad SAW pernah menegaskan bah­wa “orang yang dermawan dekat de­ngan Allah, dekat dengan ma­nusia dan dekat dengan surga, (sementara) orang yang bakhil (kikir) jauh dari Allah, jauh dari manusia, dekat dengan neraka. Kepada istrinya, beliau juga pernah berpesan: “wahai Aisyah, dekatilah mereka  yang  miskin, cintai mereka, niscaya Allah akan dekat dengan kamu.”

 Syarat utama agar bisa dekat dengan Tuhan adalah dekat dengan rakyat, terutama orang-orang miskin. Yang dilakukan para kandidat menjelang Pemilu dengan berkorban, memberikan santunan, cindera mata dan lain-lain adalah sebagai bagian dari upa­ya mendekatkan diri dengan rak­yat, terutama mereka yang mis­kin. Apakah semangat pe­ngorbanan mereka sama de­ngan upaya mendekatkan diri pada Tuhan? Wallahu a’lam
Read more

Mengenal Strategi Sun Tzu Dalam Politik

Pakar Lampung Mengenal 36 Strategi Sun Tzu : Indonesia merupakan negara demokrasi yaitu oleh rakyat dan untuk rakyat, berbicara tentang demokrasi berarti kita berbicara tentang pemilu. Karena pemilu merupakan dasar kehidupan demokrasi. Dalam pemilu masyarakat diberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya. Pemilihan umum juga terkait dengan partai-partai politik, secara konseptual menurut UU RI No.10 Tahun 2008 tentang pemilihan umum, pemilu adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Sebagai alat demokrasi pemilu dijalankan secara jujur, bersih, bebas, kompetitif, dan adil. Pemilu pada hakikatnya merupakan pengakuan dan perwujudan dari pada hak-hak politik rakyat, dan sekaligus merupakan pendelegasian hak-hak tersebut oleh rakyat kepada wakil-wakilnya untuk menjalankan pemerintahan. Esensi pemilu adalah sarana demokrasi untuk membentuk suatu sistem pemerintahan negara, yang pada dasarnya lahir dari bawah menurut kehendak rakyat, sehingga terbentukkekuasaan negara yang benar-benar memancarkan ke bawah, sebagai suatu kewibawaan sesuai dengan keinginan rakyat oleh rakyat, menurut sistem permusyawaratan perwakilan. Sedangkan fungsinya adalah sebagai alat menyehatkan dan menyempurnakan demokrasi bukan sebagai tujuan demokrasi.

Dalam pemilu, kampanye berguna sebagai media untuk menyampaikan visi dan misi kandidat dan agar masyarakat lebih mengenal lagi siapa calon yang akan dipilih. Kampanye juga sebagai sebuah tidakan politik yang bertujuan untuk mendapatkan hasil (pencapaian) dalam bentuk dukungan. Kampanye juga dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan dalam parlemen dan sebagainya untuk mendapatkan dukungan pemilih dalam suatu pemungutan suara.

Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani strategos atau strategus dengan kata jamak strategi. Strategos berarti jendral, tetapi dalam Yunani kuno sering berarti perwira negara (state officer) dengan fungsi yang luas. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, strategi berarti :
 (1) siasat perang,
 (2) ilmu siasat perang, 
(3) tempat yang baikmenurut siasat perang, 
(4) rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.

 Learned, Christensen, Andrews, dan Guth mengatakan “Strategi adalah pola, tujuan, maksud, sasaran, dan kebijakan umum untuk mencapai tujuan-tujuan.

Pada Postingan kali ini Pakar Lampung mencoba melihat Strategi Sun Tzu yang  sangat relevan di terapan dalam dunia politik saat ini,  Dari 36 strategi SunTzu di bawah, sebenarnya dapat disimpulkan menjadi 3 kunci utama dalam mempelajari Sun Tzu, yakni: kenali musuh anda, kenali diri sendiri, dan kenali medan perang yang digunakan. Untuk memerangi musuh haruslah disikapi dengan kebijaksanaan, bukanlah suatu pemaksaan semata. Sun Tzu yakin perjuangan militer tidak hanya sebuah kompetisi antara kekuasaan dan kekerasan, tetapi juga melibatkan sektor ekonomi, politik, dan diplomasi. Seperti yang diutarakan oleh Sun Tzu: "War is a matter of vital importance to the state; a matter of life or death, the road either to survival or to ruin. Hence, it is imperative that it be studied thoroughly". Berikut ini 36 strategi Sun Tzu yang perlu anda coba dalam persaingan politik :

 BAB 1 STRATEGI UNTUK MENANG

Strategi 1  :Perdaya Langit Untuk Melewati Samudera

Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang, menggunakan tempat-tempat tersembunyi, atau bersembunyi di belakang layar hanya akan menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh anda harus bertindak di tempat terbuka menyembunyikan maksud tersembunyi anda dengan aktivitas biasa sehari-hari.

Strategi 2 : Kepung Wei Untuk Menyelamatkan Zhao

Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya. Ketahui bahwa musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana, pasti ada celah di antara senjatanya, kelemahan pasti dapat diserang. Dengan kata lain, anda dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis.

Strategi 3 : Pinjam Tangan Seseorang Untuk Membunuh. (Bunuh Dengan Pisau Pinjaman.)

Pinjam tangan seseorang untuk membunuh. (Bunuh dengan pisau pinjaman.) Serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain (karena kekuatan yang minim atau tidak ingin menggunakan kekuatan sendiri). Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok aparat musuh untuk menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri.

Strategi 4 : Buat Musuh Kelelahan Sambil Menghemat Tenaga.

Adalah sebuah keuntungan, merencanakan waktu dan tempat pertempuran. Dengan cara ini, anda akan tahu kapan dan di mana pertempuran akan berlangsung, sementara musuh anda tidak. Dorong musuh anda untuk menggunakan tenaga secara sia-sia sambil anda mengumpulkan/menghemat tenaga. Saat ia lelah dan bingung, anda dapat menyerangnya.

Strategi 5 : Gunakan Kesempatan Saat Terjadi Kebakaran Untuk Merampok Lainnya. (Merampok Sebuah Rumah Yang Terbakar)

Saat sebuah negara mengalami konflik internal, ketika terjangkit penyakit dan kelaparan, ketika korupsi dan kejahatan merajalela, maka ia tidak akan bisa menghadapi ancaman dari luar. Inilah waktunya untuk menyerang.

Strategi 6 : Berpura-pura Menyerang Dari Timur Dan Menyeranglah Dari Barat.

Pada tiap pertempuran, elemen dari sebuah kejutan dapat menghasilkan keuntungan ganda. Bahkan ketika berhadapan langsung dengan musuh, kejutan masih dapat digunakan dengan melakukan penyerangan saat mereka lengah. Untuk melakukannya, anda harus membuat perkiraan akan apa yang ada dalam benak musuh melalui sebuah tipu daya.

BAB 2 STRATEGI BERHADAPAN DENGAN MUSUH

Strategi 7 : Buatlah Sesuatu Untuk Hal Kosong

Anda menggunakan tipu daya yang sama dua kali. Setelah breaksi terhadap tipuan pertama dan –biasanya- kedua, musuh akan ragu-ragu untuk bereaksi pada tipuan yang ketiga. OLeh karenanya, tipuan ketiga adalah serangan sebenarnya untuk menangkap musuh saat pertahanannya lemah.

Strategi 8 : Secara Rahasia Pergunakan Lintasan Chen Chang. (Perbaiki Jalan Utama Untuk Mengambil Jalan Lain.) Contoh: Invasi Sekutu Di Normadia Dan Muslihat Pas De Calais

Serang musuh dengan dua kekuatan konvergen. Yang pertama adalah serangan langsung, sesuatu yang sangat jelas dan membuat musuh mempersiapkan pertahanannya. Yang kedua secara tidak langsung, sebuah serangan yang menakutkan, musuh tidak mengira dan membagi kekuatannya sehingga pada saat-saat terakhir mengalami kebingungan dan kemalangan.

Strategi 9 : Pantau Api Yang Terbakar Sepanjang Sungai

Tunda untuk memasuki wilayah pertempuran sampai seluruh pihak yang bertikai mengalami kelelahan akibat pertempuran yang terjadi antar mereka. Kemudian serang dengan kekuatan penuh dan habiskan.

Strategi 10 : Pisau Tersarung Dalam Senyum

Puji dan jilat musuh anda. Ketika anda mendapat kepercayaan darinya, anda bergerak melawannya secara rahasia.

Strategi 11 : Pohon Kecil Berkorban Untuk Pohon Besar. (Mengorbankan Perak Untuk Mempertahankan Emas.)

Ada suatu keadaan dimana anda harus mengorbankan tujuan jangka pendek untuk mendapatkan tujuan jangka panjang. Ini adalah strategi kambing hitam dimana seseorang akan dikorbankan untuk menyelamatkan yang lain.

Strategi 12 : Mencuri Kambing Sepanjang Perjalanan. (Ambil Kesempatan Untuk Mencuri Kambing.)

Ada suatu keadaan dimana anda harus mengorbankan tujuan jangka pendek untuk mendapatkan tujuan jangka panjang. Ini adalah strategi kambing hitam dimana seseorang akan dikorbankan untuk menyelamatkan yang lain.

BAB 3 STRATEGI PENYERANGAN

Strategi 13 : Kagetkan Ular Dengan Memukul Rumput Di Sekitarnya.

Ketika anda tidak mengetahui rencana lawan secara jelas, serang dan pelajari reaksi lawan. Perilakunya akan membongkar strateginya.

Strategi 14 : Pinjam Mayat Orang Lain Untuk Menghidupkan Kembali Jiwanya. (Menghidupkan Kembali Orang Mati.)

Ambil sebuah lembaga, teknologi, atau sebuah metode yang telah dilupakan atau tidak digunakan lagi dan gunakan untuk kepentingan diri sendiri. Hidupkan kembali sesuatu dari masa lalu dengan memberinya tujuan baru atau terjemahkan kembali, dan bawa ide-ide lama, kebiasaan, dan tradisi ke kehidupan sehari-hari.

Strategi 15 : Permainkan Harimau Untuk Meninggalkan Sarangnya.

Jangan pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat posisinya yang baik. Giring mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya.

Strategi 16 : Pada Saat Menangkap, Lepaslah Satu Orang.

Mangsa yang tersudut biasanya akan menyerang secara membabi buta. Untuk mencegah hal ini, biarkan musuh percaya bahwa masih ada kesempatan untuk bebas. Hasrat mereka untuk menyerang akan teredam dengan keinginan untuk melarikan diri. Ketika pada akhirnya kebebasan yang mereka inginkan tersebut tak terbukti, moral musuh akan jatuh dan mereka akan menyerah tanpa perlawanan.

Strategi 17 : Melempar Batu Bata Untuk Mendapatkan Giok.

Persiapkan sebuah jebakan dan perdaya musuh anda dengan umpan. Dalam perang, umpan adalah ilusi atas sebuah kesempatan untuk memperoleh hasil. Dalam keseharian, umpan adalah ilusi atas kekayaan, kekuasaan, dan sex.

Strategi 18 : Kalahkan Musuh Dengan Menangkap Pemimpinnya.


Jika tentara musuh kuat tetapi dipimpin oleh komandan yang mengandalkan uang dan ancaman, maka ambil pemimpinnya. Jika komandan mati atau tertangkap maka sisa pasukannya akan terpecah belah atau akan lari ke pihak anda. Akan tetapi jika pasukan terikat atas sebuah loyalitas terhadap pimpinannya, maka berhati-hatilah, pasukan akan dapat melanjutkan perlawanan dengan motivasi balas dendam.

BAB 4 STRATEGI KEOS (CHAOS)

Strategi 19 : Jauhkan Kayu Bakar Dari Tungku Masak. (Lepaskan Pegangan Kayu Dari Kapaknya.)

Ketika berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk menghadapinya secara langsung anda harus melemahkannya dengan meruntuhkan pondasinya dan menyerang sumberdayanya.

Strategi 20 : Memancing Di Air Keruh

Sebelum menghadapi pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi dan pertimbangan mereka. Buatlah sesuatu yang tidak biasa, aneh, dan tak terpikirkan sehingga menimbulkan kecurigaan musuh dan mengacaukan pikirannya. Musuh yang bingung akan lebih mudah untuk diserang.

Strategi 21 : Lepaskan Kulit Serangga. (Penampakan Yang Salah Menipu Musuh.)

Ketika anda dalam keadaan tersudut, dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan harus mengonsolidasi kelompok, buatlah sebuah ilusi. Sementara perhatian musuh terfokus atas muslihat yang anda lakukan, pindahkan pasukan anda secara rahasia di belakang muka anda yang terlihat.

Strategi 22 : Tutup Pintu Untuk Menangkap Pencuri.

Jika anda memiliki kesempatan untuk menangkap seluruh musuh maka lakukanlah, sehingga dengan demikian pertempuran akan segera berakhir. Membiarkan musuh untuk lepas akan menanam bibit dari konflik baru. Akan tetapi jika mereka berhasil melarikan diri, berhati-hatilah dalam melakukan pengejaran.

Strategi 23 : Berteman Dengan Negara Jauh Dan Menyerang Negara Tetangga.

Berteman dengan negara jauh dan serang negara tetangga. Jamak diketahui bahwa negara yang berbatasan satu sama lain menjadi musuh sementara negara yang terpisah jauh merupakan sekutu yang baik. Ketika anda adalah yang terkuat di sebuah wilayah, ancaman terbesar adalah dari terkuat kedua di wilayah tersebut, bukan dari yang terkuat di wilayah lain.

Strategi 24 : Cari Lintasan Aman Untuk Menjajah Kerajaan Guo.

Pinjam sumberdaya sekutu untuk menyerang musuh bersama. Sesudah musuh dikalahkan, gunakan sumberdaya tersebut untuk menempatkan sekutu anda pada posisi pertama –untuk diserang-.

BAB 5 STRATEGI PENDEKATAN

Strategi 25 : Gantikan Balok Dengan Kayu Jelek.

Kacaukan formasi musuh, ganggu metode operasinya, ubah aturan-aturan yang digunakannya, buatlah sebuah hal yang berlawanan dengan latihan standarnya. Dengan cara ini anda telah meruntuhkan tiang-tiang pendukung yang dibutuhkan oleh musuh dalam membangun pasukan yang efektif.

Strategi 26 : Lihat Pada Pohon Marlberi Dan Ganggu Ulatnya.

Untuk mendisiplinkan, mengontrol, dan mengingatkan suatu pihak yang status atau posisinya di luar konfrontasi langsung; gunakan analogi atau sindiran. Tanpa langsung menyebut nama, pihak yang tertuduh tidak akan dapat memukul balik tanpa keberpihakan yang jelas.

Strategi 27 : Pura-pura Menjadi Seekor Babi Untuk Memakan Harimau. (Bergaya Bodoh.)

Sembunyi di balik topeng ketololan, mabuk, atau gila untuk menciptakan kebingungan atas tujuan dan motivasi anda. Giring lawan anda ke dalam sikap meremehkan kemampuan anda sampai pada akhirnya terlalu yakin akan diri sendiri sehingga menurunkan level pertahanannya. Pada situasi ini anda dapat menyerangnya.

Strategi 28 : Jauhkan Tangga Ketika Musuh Telah Sampai Di Atas. (Seberangi SUngai Dan Hancurkan Jembatan.)

Dengan umpan dan tipu muslihat giring musuh anda ke dalam daerah berbahaya. Kemudian putus jalur komunikasi dan jalan untuk melarikan diri. Untuk menyelamatkan dirinya, dia harus bertarung dengan kekuatan anda dan sekaligus elemen alam.

Strategi 29 : Hias Pohon Dengan Bunga Palsu.

Menempelkan kembang sutera di atas pohon memberikan sebuah ilusi bahwa pohon tersebut sehat. Dengan menggunakan muslihat dan penyamaran akan membuat sesuatu yang tak berarti tampak berharga; tak mengancam kelihatan berbahaya; bukan apa-apa kelihatan berguna.

Strategi 30 : Buat Tuan Rumah Dan Tamu Bertukar Tempat.

Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng lawan di bawah muslihat kerjasama, penyerahan diri, atau perjanjian damai. Dengan cara ini anda akan menemukan kelemahan dan kemudian saat pasukan musuh sedang beristirahat, serang secara langsung ke jantung pertahanannya.

BAB 6 STRATEGI KALAH

Strategi 31 : Jebakan Indah. (Jebakan Bujuk Rayu, Gunakan Seorang Perempuan Untuk Menjebak Seorang Laki-Laki.)


Kirim musuh anda perempuan-perempuan cantik yang akan menyebabkan perselisihan di basis pertahanannya. Strategi ini dapat bekerja pada tiga tingkatan. Pertama, penguasa akan terpesona oleh kecantikannya sehingga akan melalaikan tugasnya dan tingkat kewaspadaannya akan menurun. Kedua, para laki-laki akan menunjukkan sikap agresifnya yang akan menyulut perselisihan kecil di antara mereka, menyebabkan lemahnya kerjasama dan jatuhnya semangat. Ketiga, para perempuan akan termotivasi oleh rasa cemburu dan iri, sehingga akan membuat intrik yang pada gilirannya akan semakin memperburuk situasi.

Strategi 32 : Kosongkan Benteng. (Perangkap Psikologis, Benteng Yang Kosong Akan Membuat Musuh Berpikir Bahwa Benteng Tersebut Penuh Dengan Perangkap)

Ketika musuh kuat dalam segi jumlah dan situasinya tidak menuntungkan bagi diri anda, maka tanggalkan seluruh muslihat militer dan bertindaklah seperti biasa. Jika musuh tidak mengetahui secara pasti situasi anda, tindakan yang tidak biasanya ini akan meningkatkan kewaspadaan. Dengan sebuah keberuntungan, musuh akan mengendorkan serangan.

Strategi 33 : Biarkan Mata-Mata Musuh Menyebarkan Konflik Di Wilayah Pertahanannya. (Gunakan Mata-Mata Musuh Untuk Menyebarkan Informasi Palsu.)

Perlemah kemampuan tempur musuh anda dengan secara diam-diam membuat konflik antara musuh dan teman, sekutu, penasihat, komandan, prajurit, dan rakyatnya. Sementara ia sibuk untuk menyelesaikan konflik internalnya, kemampuan tempur dan bertahannya akan melemah.

Strategi 34 : Lukai Diri Sendiri Untuk Mendapatkan Kepercayaan Musuh. (Masuk Pada Jebakan; Jadilah Umpan.)


Berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, musuh akan bersantai sejenak oleh karena dia tidak melihat anda sebagai sebuah ancaman serius. Yang kedua adalah jalan untuk menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman.

Strategi 35 : Ikat Seluruh Kapal Musuh Secara Bersamaan. (Jangan Pernah Bergantung Pada Satu Strategi.)

Dalam hal-hal penting, seseorang harus menggunakan beberapa strategi yang dijalankan secara simultan. Tetap berpegang pada rencana berbeda-beda yang dijalankan pada sebuah skema besar; dengan cara ini, jika satu strategi gagal, anda masih memiliki beberapa strategi untuk tetap maju.

Strategi 36

Selain Dari Semua Hal Di Atas, Salah Satu Yang Paling Dikenal Adalah Strategi Ke 36:
Lari Untuk Bertempur DI Lain Waktu. Hal ini diabadikan dalam bentuk peribahasa Cina:

“Jika seluruhnya gagal, mundur”

Jika keadaannya jelas bahwa seluruh rencana aksi anda akan mengalami kegagalan, mundurlah dan konsolidasi pasukan. Ketika pihak anda mengalami kekalahan hanya ada tiga pilihan: menyerah, kompromi, atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total, kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri bukanlah sebuah kekalahan. Selama anda tidak kalah, anda masih memiliki sebuah kesempatan untuk menang!

Mudah-mudahan postingan kali ini dapat bermanfaat dan dapat anda implementasikan dalam menggapai sukses baik di dunia politik maupun Bisnis.. <<<<< Sukses Untuk Kita Semua >>>>
Read more

Riset politik dua arah strategi pemenangan caleg

Pakar Lampung - Riset Politik dua arah strategi pemenangan caleg : Peraturan Komisi Pemilihan Umum No.15 tahun 2013 yang membatasi pemasangan baliho calon anggota legislatif.  Pasal 17 Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PKPU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelak­sanaan Kampanye Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD menyebutkan, yang diizinkan memasang baliho atau papan reklame hanyalah parpol peserta pemilu, bukan caleg.

Baliho itu memuat informasi nomor dan tanda gambar parpol dan/atau visi, misi, program, dan jargon. Adapun foto yang terpampang hanyalah foto pengurus parpol dan bukan caleg. Caleg hanya boleh memasang nama, nomor urut, dan foto pada spanduk maksimal berukuran 1,5 x 7 m. Jumlah spanduk pun dibatasi ha­nya 1 untuk satu zona/wilayah yang ditetapkan KPU bersama pemda.  Peraturan KPU ini ditetapkan pada 22 Agustus 2013 dan diundangkan tanggal 27 Agustus 2013 Baca Peraturan KPU tentang tata Cara Kampanye pemilu 2014

Riset Politik dua arah strategi pemenangan caleg
“Kenali musuh, kenali diri sendiri, maka kemenangan tidak akan terancam. Kenali lapangan, kenali iklim, maka kemenangan akan lengkap” (Sun Tzu).

Menurut Johnson (2001), dalam sistem Pemilu yang demokratis, riset politik merupakan alat yang vital. Kita akan sulit memenangkan persaingan jika tidak mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing, perilaku pemilu pemilih, segmentasi pemilih, peta wilayah dan faktor lainnya. Kampanye dan propaganda menurut kita semata, akan menyebabkan berpalingnya pemilih ke kontestan lain karena, apa yang disampaikan tidak sesuai dengan aspirasi pemilih. Atau kalaupun kita mengetahui apa aspirasi pemilih, namun jika tidak mengetahui cara-cara yang tepat untuk penempatan substansi yang diinginkan, sangat mungkin akan menimbulkan mispersepsi atau pengaburan makna dari pesan yang disampaikan. Atau boleh jadi juga pesaing melakukan pendekatan dengan cara yang berbeda namun lebih efektif, bisa juga dengan cara yang sama pesaing dapat menggagalkan kemenangan kita karena mereka melakukannya dengan lebih baik.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kemungkinan itu kontestan perlu melakukan riset untuk mengetahui kekuatan dan strategi pesaing. Beberapa kegunaan utama dari riset politik antara lain:

Pertama, untuk menyusun strategi dan taktik. Adman Nursal (2004) mengatakan Strategi kampanye politik tanpa riset bagaikan orang buta yang berjalan tanpa tongkat. Sebaliknya riset tanpa sumber daya strategis seperti desain strategi, orang, dana dan sumber daya lainnya ibarat orang lumpuh yang memahami jalan dan peta akan tetapi tidak memiliki kendaraan untuk menuju tempat yang diinginkannya.

Kedua, riset untuk memonitor hasil penerapan strategi. Implementasi sebuah strategi, akan menimbulkan respon dari pesaing. Reaksi para pemilih perlu diketahui untuk menerapkan strategi berikutnya. Riset monitor politik berorientasi pada tindakan dan reaksi terhadap kondisi saat ini. Jika hasil riset adalah begini, maka apa tindakan yang akan dilakukan.

Salah satu metode riset yang paling populer adalah dengan poling atau survei. Menurut Kavanagh sebagaimana dikutip Adman Nursal (2004) bahwa penyelenggaraan polling memberi input informasi yang relevan untuk membuat strategi marketing politik, diantaranya adalah : membangun citra, menyusun kebijakan, tracking atau memantau kelemahan dan kekuatannya dari waktu ke waktu dan menetapkan pemilih sasaran yang berdasarkan karakter tertentu yang menjadi targetnya. 

Menurut Shea dan Burton (2001), kita perlu melakukan riset terhadap profil data pesaing. Riset mengenai data pesaing sangat bermanfaat dalam menyusun strategi marketing politik. Riset yang dilakukan adalah untuk memperkirakan apa yang ditawarkan pesaing untuk masa depan (evaluasi prospektif) dan bagaimana reputasinya dimasa silam (evaluasi introspektif).

Evaluasi prospektif
kegunaannya adalah untuk memprediksi apa yang ditawarkan kita pada pemilih untuk masa depan, sehingga kita bisa memberikan prospektif yang lebih unggul. Sedangkan evaluasi introspektif berguna dengan asumsi perilaku masa lalu merupakan cermin untuk menduga prilaku dimasa depan. Evaluasi introspektif ini juga mesti dilakukan oleh kita pada dirinya sendiri untuk mengetahui kelemahan dirinya, sehingga ketika kelemahannya diserang oleh pesaing dia dapat mempersiapkan langkah-langkah antisipasinya.

Riset berikutnya yang penting dilakukan adalah riset untuk memantau perkembangan opini publik. Untuk hal ini Johnson (2001) mengajukan 6 jenis riset : pertama, focus group analysis, dilakukan beberapa bulan sebelum pemilihan. Idealnya 12 – 14 bulan sebelum pemilihan.

Riset dilakukan dengan membentuk empat sampai lima group diskusi yang masing-masingnya terdiri dari 8 sampai 12 orang. Kedua adalah benchmark survey, untuk mengetahui rincian kekuatan dan kelemahan kontestan-kontestan yang bersaing. Pada survey ini diketahui juga peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan dan tantangan atau ancaman yang mesti diantisipasi. Idealnya benchmark survey ini dilakukan 10 hingga 12 bulan sebelum Pemilu dengan melibatkan 500 sampai 1.200 responden. Ketiga, focus group analysis after benchmark, dengan melibatkan beberapa group yang terdiri dari 8 sampai 12 partisipan, untuk mendiskusikan secara mendalam hasil benchmark survey.

Keempat,
trend survey yang dilakukan beberapa bulan setelah benchmark poll. Hal ini dilakukan beberapa bulan setelah benchmark poll, ketika kampanye sedang berjalan dimana masing-masing kontestan sudah menjalankan strateginya. Survei ini melibatkan 500 sampai 1.200 pemilih. 

Kelima, dial meter atau tes pasar tentang iklan kontestan dan iklan pesaing berdasarkan hipotesis kita sebelum iklan disiarkan. Tes ini biasanya melibatkan 30 sampai 40 orang partisipan untuk melihat bagaimana respon partisipan terhadap iklan yang akn disiarkan. Keenam, tracking polls, biasanya dilakukan pada minggu terakhir kampanye untuk mengetahui kecendrungan terakhir publik. Biasanya dilakukan dengan melibatkan 400 responden dengan menukar 100 responden setiap 2 malam. Tujuan tracking polls ini adalah untuk mengeluarkan “jurus terakhir” dari kita untuk memperebutkan kursi politik.

Berdasarkan keterangan diatas, tinggal bagaimana kesiapan dan kemauan kita sebagai kita untuk menerapkan hasil riset yang dilakukan. Berdasarkan ini, Kita telah melakukan cara-cara kampanye dan pemenangan dengan langkah-langkah yang cerdas, dan bukan yang membodohi pemilih dengan cara-cara yang kurang mendidik seperti menyogok pemilih dengan uang (money politics). Atau dengan politik yang kotor seperti melakukan fitnah atau pembunuhan karakter terhadap pesaingnya. Akan tetapi mengungkapkan track record negatif/jelek pesaing dalam artian sebenarnya supaya menjadi bahan pertimbangan publik boleh saja sebagai alat kontrol sosial. mudah-mudahan postingan kali ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan yang berkecimpung di dunia politik.

Read more

Melihat Bandar Politik di Pilkada

Pakar Lampung - Melihat Bandar Politik di Pilkada : Salam Sejatera Bagi kita Semua , Belakangan Republik ini dihebohkan oleh Ditangkapnya Wakil Tuhan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar tas dugaan suap  yang melibatkan berbagai pihak. Ternyata Dunia juga menaruh minat yang tinggi terhadap kabar buruk dalam penegakan hukum di Indonesia ini. Hal itu terbukti dengan bertebarannya berita penangkapan Akil di banyak media asing di seluruh dunia sepanjang Kamis (3/10/2013). Selain menyebut nama Akil, umumnya pemberitaan media online itu juga mencantumkan nama-nama tersangka kakap lain yang sebelumnya telah ditangkap KPK atas dugaan korupsi.

Hampir Seluruh Kantor Berita Dunia Memberitakan Penangkapan Akil Mochtar, Kalimat lebih ekstrem soal penangkapan Akil ini ditulis The Australian. Selain menyebutkan sengketa pilkada di Kabupaten Gunung Mas di Kalimantan Tengah yang diselesaikan Akil, media ini juga menyebutkan Indonesia sebagai salah satu negara terkorup. "Ini adalah kasus korupsi terbaru yang terkait dengan pejabat tinggi di Indonesia, salah satu negara paling korup di dunia" tulis situs www.theaustralian.com.

Kembali ke pokok postingan kali ini adalah Bandar Politik di Pilkada, Pilkada memerlukan modal yang besar untuk bisa bertarung dan bahkan memenangkan pertarungan. Biaya yang besar tersebut digunakan untuk aktivitas penguatan basis masa pendukung, pembuatan alat peraga, iklan media cetak dan elektronik, sosialisasi lainnya hingga dana untuk kampanye akbar yang biasayanya mengahdirkan Juru Kampanye Nasional dan artis penghibur Ibu Kota untuk menarik masa. Yang tidak kalah besarnya biaya yang dikeluarkan oleh kandidat Kepala Daerah adalah ketika dirinya harus membeli Partai pendukung sebagai kendaraan atau perahu politiknya.

Bahkan dalam perhitungannya ada yang menyebutkan disesuaikan dengan jumlah kursi legislatif tersebut dengan anggaran minimal Rp. 200 Juta s/d Rp. 300 Juta per kursi. Artinya jika partai yang dibeli untuk mendukung tersebut menempatkan wakilnya di legislatif sebanyak 10 orang berarti calon tersebut harus merogoh koceknya sebanyak Rp. 2 M s/d Rp. 3 M untuk satu Partai. Jika didukung oleh 3 Partai ? silahkan pembaca dan masyarakat menghitungnya sendiri.

Akhir dari itu semua mayoritas kepala daerah (Bupati/Walikota dan Gubernur) menggandeng sponsor alias penyandang dana sebagai pemodal dalam mendukung keikutsertaannya dalam Pilkada. Sebab, dengan sistem pemilihan langsung seperti sekarang ini, untuk memenangkan pertarungan di kancah perebutan kekuasaan kepala daerah dibutuhkan modal yang tidak sedikit.

Diakui ataupun tidak. Tindakan sokong menyokong oleh para pemodal (baca : pengusaha) yang mapan secara kekuatan ekonominya merupakan hal yang lumrah dengan kondisi politik biaya tinggi seperti saat ini. Biasanya, pengusaha yang berperan sebagai pemodal adalah mereka yang bergerak di bidang jasa konstruksi dan sejenisnya.

Keuntungan yang diperoleh bagi pemodal adalah memperoleh proyek dan pembangunan yang dilaksanakan di daerah tersebut yang berasal dari APBD. Lalu dari pengusaha yang lain ? sudah pasti mereka menuntut adanya jaminan kemanan, akses bisnis dan lahan untuk digarap oleh mereka. Terkadang juga antara Pemodal dan calon Kepala Daerah sudah melakukan kontrak tertutup untuk memperoleh dukungan modal dan imbasnya terhadap usaha dan bisnis yang dijalankan.

Para bandar ini juga bukan orang bodoh yang hanya meletakkan satu mata dadu di meja. Mereka sudah pasti memasang dua mata dadu. Atau dengan bahasa politik culas nya berdiri dengan dua kaki. Kaki kanan di pihak kandidat A dan kaki Kiri di pihak kandidat B. Perjudian politik seperti ini biasanya dilakukan jika ada calon yang terindikasi sama kuat. Ini semua dilakukan agar tidak terjadi kesalahan yang fatal dalam mendukung calon kepala daerah.

Dampak dari perjudian politik yang dilakukan oleh pemodal dan juga para calon kepada daerah adalah jika sudah terpilih menjadi Kepala Daerah sudah pasti para kandidat tersebut harus berfikir balas budi atau mengembalikan dana sokongannya kepada pemodal. Begitu juga dengan pemodal yang pasti akan meminta dan bahkan terkadang mendesak untuk segera dikembalikan modalnya.

Simbiosis mutualisme yang negatif demikian inilah yang membuka kran korupsi, kolusi dan nepotisme terbuka lebar di pemerintahan Daerah yang menyebabkan korupsi pasca reformasi tidak berkurang bahkan justru kian bertambah banyak menjerat kepala daerah. Karena kepala daerah terpilih telah mengeluarkan banyak dana sedangkan proyek APBD dinilai ada celah untuk dikorupsi dan dibagi-bagi kepada para pendukungnya.

Pilkada, Bandar Politik dan Korupsi merupakan alur panjang dan sistematis terjadinya korupsi di daerah. Memang sulit dilacak dan dijadikan temuan adanya sokong menyokong dan lain sebagainya dalam perebutan kekuasaan eksekutif di Daerah yang jelas politik biaya tinggi dengan pengorbanan yang tidak kecil sudah pasti menuntut pelakunya untuk berfikir mengembalikan dana yang telah dikeluarkannya selama masa kampanye. Akhirnya jadilah Pilkada sebagai Bisnis Gelap yang menjanjikan bagi pebisnis dan politisi culas. Wallahu alam
Read more

Peraturan KPU tentang Tatacara Kampanye Caleg Pemilu 2014

Pakar Lampung - Peraturan KPU tentang Tatacara Kampanye Caleg Pemilu 2014 : Menjelang tahun politik 2014 atau pesta demokrasi PEMILU 2014 berbagai macam atribut maupun baleho calon anggota DPRD Kabupaten/Provinsi Maupun caleg DPR-RI menghiasi sepanjang jalan-jalan utama maupun Gang di Provinsi lampung.

Para Calon legislatif (Caleg) mempromosikan dirinya menggunakan alat peraga kampanye, salah satunya baliho billboard, Semestinya Caleg hanya diizinkan memasang spanduk berdasarkan aturan dan zonasi yang ditetapkan pemerintah daerah. kebijakan ini dibuat KPU agar bisa mengakomodir persamaan hak kampanye bagi kontestan Pemilu 2014. Namun aturan tersebut belum diterapkan di Sai Bumi Rua Jurai.

Saya Berharap dengan adanya aturan kampanye yang baru tersebut, ketertiban dan keindahan dalam tata laksana penempatan alat peraga Caleg dan Partai politik (Parpol) bisa terwujud.

Menurut Pengamatan Pakar Lampung di lapangan memang banyak alat peraga dari Caleg maupun Parpol ditempatkan di lokasi yang tidak semestinya, seperti di tiang listrik, pepohonan bahkan ada di pagar bangunan milik pemerintah. Ini jelas tidak dibolehkan aturan kampanye KPU.

Atribut para Caleg dan Parpol berupa baliho mengabaikan estetika tata kota. Padahal aturan penempatan atribut kampanye itu sudah dibuat pada pemilu sebelumnya.

Pemasangan alat peraga, lanjutnya, sesuai Pasal 17 PKPU Nomor 1 Tahun 2013, menegaskan tidak boleh ditempatkan pada tempat ibadah, rumah sakit atau tempat-tempat pelayanan kesehatan, gedung milik pemerintah, lembaga pendidikan, jalan-jalan protokol, dan jalan bebas hambatan.

Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 Pedoman Pelaksanaan Kampanye Bagi Caleg DPR,DPRD maupun DPD Pemilu 2014
Dalam Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013, disebutkan bahwa peserta pemilu, yaitu setiap partai politik hanya dapat memasang satu baliho di tiap kelurahan di zona yang telah ditetapkan atau disepakati bersama.

Untuk calon anggota legislatif hanya dapat memasang satu spanduk di tiap kelurahan di zona yang telah ditetapkan. Begitu pula, dengan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) hanya dapat memasang satu baliho di tiap kelurahan. "Pemasangan juga tidak dapat dilakukan di fasilitas umum, tempat ibadah, sekolah, dan kantor-kantor pemerintahan serta di jalan protokol  

Sepanduk atau Baleho Caleg DPR, DPD, DPRD dengan ukuran Maksimal 1,5 M X 7 M, hanya satu unit pada Satu zona atau daerah yang ditetapkan oleh KPUD setempat .... Selengkapnya Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 download disini

Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 tersebut diundangkan pada tanggal 27 Agustus dan dinyatakan berlaku satu bulan sejak tanggal tersebut.Kita berharap seluruh peserta pemilu bisa menaati aturan pemasangan alat peraga kampanye sehingga Provinsi yang Kita cintai ini tidak lagi dipenuhi oleh sampah visual.

 Sebenarnya masih banyak ruang dan alat peraga lain bagi calon-calon untuk memperkenalkan diri, sosialisasi, dan berkampanye setelah baliho dan spanduk dilarang oleh KPU, misalnya para calon anggota legislatif berkampanye dengan menggunakan kartu nama, surat selebaran, poster, atau stiker. Penggunaan alat peraga itu dinilai lebih ramah lingkungan dan tidak mengganggu ruang publik. yang lebih ramah lingkuangan adalah kampanye dengan menggunakan Media Online maupun jejaring Sosial..

Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013, Download Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013, Tata cara Pemasangan Banner Caleg 2014, Cara Memasang Banner Caleg 2014, tata cara pemasangan Atribut Kampanye 2014, Kampanye Caleg, media sosialisasi caleg 2014.

Read more

Repleksi 68 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia


Merdeka .. ! Repleksi 68 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia : 68 tahun sudah kita menikmati kemerdekaan, potret bangsa ini jauh dari harapan para pahlawan yang telah menumpahkan darahnya demi sebuah Warisan Kemerdekaan untuk anak cucunya yang dicintainya.

Mereka yang mengaku tahu banyak tentang agama dan dianggap dimulyakan dalam sebuah tatanan sosial masyarakat justru menjadi pelaku korupsi.  Melihat kondisi yang begitu teramat sangat memprihatinkan ini, menjadikan kita bertanya, “Mungkinkah membangun negeri bernama NKRI tanpa Korupsi?”.

Kita pantas malu kepada Bapak Bangsa kita. Mereka sungguh-sungguh sudah menjalankan prinsip bekerja tanpa pamrih kepada negeri ini. Mereka tidak pernah mempertanyakan apa yang bisa diberikan negara kepada mereka, tetapi dengan sepenuh hati mereka memberikan hidup mereka untuk negara ini.

Sekarang sikap seperti itu langka kita lihat di antara warga bangsa. Yang kita pikirkan hanyalah "aku...,aku..., dan aku..." Sepanjang bisa memberikan keuntungan bagi kita, maka kita begitu bersemangat. Namun ketika diminta untuk berkorban, semua berusaha untuk menghindar.

Dengan sikap egois yang begitu kuat tidak usah heran apabila yang muncul adalah sikap oportunistik. Kita cenderung mementingkan diri sendiri dan tidak peduli kepada kepentingan bangsa dan negara yang lebih besar.

Maraknya praktik korupsi merupakan cerminan dari sikap egois tersebut. Kita tidak peduli bahwa apa yang kita lakukan merugikan kepentingan orang banyak. Sepanjang bisa menguntungkan diri sendiri, hak orang lain pun tega untuk diambil.

Sikap-sikap seperti itu bisa merusak kelangsungan bangsa dan negara ini. Hampir semua pilar demokrasi sedang dirasuki oleh sikap destruktif dari pelakunya. Mulai dari eksekutif, legislatif, hingga yudikatif semuanya terjangkit virus korupsi yang kronis.

Hal lain yang pantas menjadi perhatian kita bersama adalah memudarnya rasa persatuan. Kita seakan lupa bahwa jauh sebelum Indonesia Merdeka ada kesepakatan di antara warga bangsa ini untuk meninggalkan ikatan primodialisme. Kita sepakat untuk menanggalkan sikap-sikap eksklusif untuk digantikan dengan sikap yang inklusif.

Ketika kita memasuki sistem demokrasi yang seharusnya semakin mempersatukan kita, justru sebaliknya ikatan itu semakin kendor. Kita justru berjalan mundur jauh ke belakang dan malah memperkuat ikatan-ikatan yang lebih sempit.

Dengan kaca mata yang sempit, tidak usah heran apabila mudah terjadi pergesekan di tengah masyarakat. Sangatlah mudah untuk mencari perbedaan di antara warga bangsa ini, karena kita memang merupakan bangsa yang plural. Untuk itulah Bung Karno menggunakan slogan "Bhinneka Tunggal Ika", karena kita memang  berbeda-beda, namun kita sepakat untuk menjadi satu "Bangsa Indonesia".

Jika negeri ini memang serius dan ingin membangun negeri tanpa korupsi, tentunya semua pihak harus terlibat untuk membangun negeri NKRI tanpa korupsi.

Mari Kita Muali dari diri sendiri yang tidak melakukan korupsi hingga pejabat dan politisi untuk terus mempersempit gerak para pelaku korupsi. Penegakan hukum untuk korupsi harus dibuat seberat-beratnya sehingga pelaku dan calon pelaku korupsi menjadi takut untuk korupsi.

Di tahun Politik ini  mari kita mengajak saudara dan sahabat kita untuk tidak terjebak dalam politik pragmatis ataupun Money Politik, Mari kita Menghimbau Saudara dan Sahabat untuk tidak Meminta sumbangan maupun cinderamata kepada Calon Pemimpin baik, calon Legeslatif, Calon Bupati, Calon Gubernur serta Calon Presiden. 

Selama ini kita sudah merasakan betapa Ganasnya dampak Politik Uang untuk itu Mari Kita Memberikan Pendidikan Politik yang cerdas kepada saudara dan sahabat kita untuk TIDAK MEMILIH  calon Pemimpin yang melakukan Praktek Money Politik , Mari kita Mengisi kemerdekaan tanpa budaya Korupsi.

Untuk Mengingat jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dimedan Perang, mari kita meluangkan waktu untuk menonton video dari team Creative  Pakar Lampung,   <<<<< Jabat Erat Sukses untuk Kita Semua >>>>>>
Merdeka..! Dirgahayu Republik Indonesia ke 68.


Contoh pidato HUTRI ke 68, Hut ri 2013, iklan caleg demokrat, caleg lampung, pidato kemerdekaan RI, pidato hutri ke 68, contoh pidato hutri 2013

Read more

Caleg DPRD Provinsi Lampung 2014

Caleg DPRD Provinsi Lampung 2014 Dapil Pesawaran, Pringsewu, Metro : Salam sejahtera para sahabat Pakar Lampung, pemilihan umum atau pemilu 2014 masih beberapa bulan mendatang, akan tetapi gemuruh dan riak pemilu 2014 mulai kita rasakan disekitar kita, meski daftar calon tetap atau DCT yang akan diumumkan pada 23—25 Agustus mendatang Banner spanduk dan iklan caleg pemilu 2014 mulai terpampang di tempat-tempat umum, khususnya di propinsi lampung yang dalam waktu dekat akan menggelar pilkada gubernur lampung 2013.

Pileg merupakan ajang demokrasi untuk menentukan wakil anda di DPRD kabupaten/kota , Provinsi, maupun untuk DPR-RI, sebagaimana kita ketahui Pemilu 2014 yang akan datang merupakan Pemilu langsung yang ketiga kalinya, bukan rahasi lagi hasil yang diperoleh dari tiga kali pemilu langsung membuat citra Anggota Dewan yang terhormat semakin anjok dengan banyaknya anggota dewan yang tersandung berbagai kasus korupsi, pemborosan anggaran dan lain-lain, ini meruapakan persoalan sahabat …

Pada Pemilihan Umum anggota Legeslatif 2014-2019 mendatang Pakar Lampung (Hendrawansyah) kembali tampil menjadi kontestan untuk menyampaikan aspirasi saudara dan sahabat kita dari daerah Pemilihan 3 Kabupaten Pesawaran, Pringsewu dan Kota Metro, dari Partai berlambang mercy atau Demokrat dengan nomor urut 6 (enam), besar harapan saya para sahabat Blogger, netter dan sahabat dunia maya semua untuk dapat membantu saya untuk menyampaikan aspirasi sahabat, saudara kita di DPRD Provinsi Lampung 2014-2019 mendatang.

Caleg DPRD Provinsi Lampung 2014 tidak sekedar Keyword pada mesin pencari tetapi merupakan Realita bahwa sebagai blogger Lampung merasa terpanggil untuk menyampaikan aspirasi saudara dan sahabat khususnya di bidang Informasi dan Teknologi di DPRD Provinsi Lampung yang kita cintai.

Caleg DPRD Provinsi Lampung 2014 berdasarkan hasil verifikasi KPU Lampung berjumlah 891 caleg yang memenuhi syarat sedangkan enam orang dinyatakan belum memenuhi syarat. Caleg DPRD Provinsi Lampung 2014 akan merebutkan 85 kursi di DPRD Provinsi Lampung periode 2014-2019 mendatang, akankah Pakar Lampung (Hendrwansyah) sebagai satu-satunya Blogger Lampung yang maju sebagai caleg lampung 2014 bisa menyampaikan aspirasi sahabat dan saudara kita dari Kabupaten Pringsewu, Pesawaran, dan Kota Metro ?

Semua itu tidak terlepas dari bantuan dari para sahabat Pakar Lampung untuk berperan aktif dalam menyampaikan informasi kepada sahabat dan saudara khususnya yang berdomisili di Kabupaten Pesawaran, Pringsewu dan Kota Metro, insya allah kedepan dunia IT Lampung akan Lebih Maju dengan Adanya Blogger Lampung yang bisa menyampaikan aspirasi anda di DPRD provinsi Lampung 2014-2019, atas kesedian sahabat dihaturkan trimakasih .. Salam Blogger Lampung.!

Caleg Demokrat Lampung, Caleg DPRD provinsi Lampung 2014, Caleg democrat Metro, Caleg democrat Pesawaran, Caleg democrat Pringsewu, caleg lampung 2014, contoh sosialisasi caleg 2014, pemilu lampung 2014, caleg dapil pringsewu, pesawaran, kota metro 2014
Read more

Mengenal Konsep Paham Politik Machiavelli

Mengenal Konsep Paham Politik Machiavelli : Kebanyakan politisi di Indonesia bergaya Machiavelli atau melakukan segala cara untuk mengalahkan lawan-lawan politiknya., Permainan para politikus yang kasar semacam inilah yang membuat publik semakin tidak percaya dengan moralitas politisi di Tanah Air, agar publik kembali percaya dengan moralitas para elit politik, maka politisi harus mulai belajar berpolitik dengan benar.berpolitik dengan  memakai landasan moral yang ada ukuran jelas, mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang boleh dan yang tidak boleh. Politisi Bangsa ini banyak yang tidak merasa bersalah dengan melakukan black campaign terhadap lawan-lawan politiknya. ‎Padahal mengalahkan lawan tidak harus dengan menghancurkan lawan.

Berpolitik seharusnya tidak bermodelkan konsep Machiavelli yang menghalalkan segala cara, atau juga model Lasswell di mana politik didefinisikan sekadar who gets what and how, siapa mendapat apa dan bagaimana mendapatkannya. Kekuasaan dan politik berbasis Machiavellian maupun Lasswellian jelas tidak adil, tidak amanah dan jauh dari kebenaran dan nilai-nilai universal. Sebaliknya, kekuasaan dan politik yang bersendikan akhlak mulia menjadikan keadilan, amanah, kebenaran dan nilai-nilai universal sebagai nilai inti (core values)-nya, sekaligus menempatkan pemenuhan kepentingan rakyat dan negara sebagai misi utamanya.

Sahabat Pakar Lampung  pada postingan kali ini kita melihat tokoh politikus yang paling tersoroh di eropa yaitu Machiavelli.

Niccolò Machiavelli (lahir di Florence, Italia, 3 Mei 1469 – meninggal di Florence, Italia, 21 Juni 1527 pada umur 58 tahun) adalah diplomat dan politikus Italia yang juga seorang filsuf. Sebagai ahli teori, Machiavelli adalah figur utama dalam realitas teori politik, ia sangat disegani di Eropa pada masa Renaisans. Dua bukunya yang terkenal, Discorsi sopra la prima deca di Tito Livio (Diskursus tentang Livio) dan Il Principe (Sang Pangeran), awalnya ditulis sebagai harapan untuk memperbaiki kondisi pemerintahan di Italia Utara, kemudian menjadi buku umum dalam berpolitik pada masa itu.

Il Principe, atau Sang Pangeran menguraikan tindakan yang bisa atau perlu dilakukan seorang seseorang untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan. Nama Machiavelli, kemudian diasosiasikan dengan hal yang buruk, untuk menghalalkan cara untuk mencapai tujuan. Orang yang melakukan tindakan seperti ini disebut makiavelis.

Dalam bukunya tentang politik yang diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dengan judul “The Prince”, Machiavelli memberikan pesa tentang cara membentuk kekuatan politik yang besar agar sebuah negara dapat berdiri dengan kokoh.

Menurut Machiavelli, sebuah negara akan bertahan apabila menerapkan dalil-dalil seperti berikut ini: 
1. Segala cara dihalalkan dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan.
 2. untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba disah kan.
3. dalam dunia politik yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.

Mengenal Karya-Karya Machiavelli

Karya-karya Machiavelli tidak hanya di bidang politik, tetapi juga sejarah, yaitu; History of Florence, Discourse on the First Decade of Titus Livius, a Life of Castruccio Castrancani, dan History of the Affair of Lucca. Di bidang kesusasteraan, dia pernah menulis suatu tiruan dari the Golden Ass of Apuleius, the play Mandragola, serta Seven Books on the Art of War. Tentu saja di antara karya-karyanya yang paling banyak dikenal adalah The Prince (1932). Isu utama dalam buku ini adalah bahwa semua tujuan dapat diusahakan untuk membangun dan melestarikan kekuasaan sebagai tujuan akhir yang dapat dibenarkan. Dan seburuk-buruknya tindakan pengkhianatan adalah penguasa yang dijustifikasi oleh kejahatan dari yang diperintah. The Prince dinyatakan terlarang oleh Paus Clement VIII. Selengkapnya karya-karya Machiavelli dalam bahasa Italia meliputi; Discorso sopra le cose di Pisa (1499), Del modo di trattare i popoli della Valdichiana ribellati (1502), Del modo tenuto dal duca Valentino nell’ ammazzare Vitellozo Vitelli, Oliverotto da Fermo (1502), Discorso sopra la provisione del danaro (1502), Decennale primo (1506 poema in terza rima), Ritratti delle cose dell’Alemagna (1508-1512), Decennale secondo (1509), Ritratti delle cose di Francia (1510), Discorsi sopra la prima deca di Tito Livio (1512-1517), Il Principle (1513), Andria (1517), Mandragola (1518), Della lingua (1514), Clizia (1525), Belfagor arcidiavolo (1515), asino d’oro (1517), Dell’arte della guerra (1519-1520), Discorso sopra il riformare lo stato di Firenze (1520), Sommario delle cose della citta di Lucca (1520), Vita di castruccio Castracani da Lucca (1520), Istorie fiorentine (1520-1525), dan Frammenti storici (1525).

Pandangan-Pandangan Politik Machiavelli
Karya-karya Machiavelli mengakibatkan banyak pihak yang menempatkannya sebagai salah satu pemikir brilian pada masa renaissance, sekaligus figur yang sedikit tragis. Pemikiran Machiavelli berkembang luas pada abad ke-16 dan ke-17 sehingga namanya selalu diasosiasikan penuh liku-liku, kejam, serta dipenuhi keinginan rasional yang destruktif. Tidak ada pemikir yang selalu disalahpahami dari pada Machiavelli. Kesalahpahaman tersebut terutama bersumber pada karyanya yang berjudul The Prince yang memberikan metode untuk mendapatkan dan mengamankan kekuasaan politik. Selain itu, juga terdapat karya lain yang banyak menjadi rujukan yaitu Discourses on the Ten Books of Titus Livy.

Terdapat tiga pandangan berbeda terhadap Machiavelli dilihat dari karya-karyanya. Pandangan pertama, menyatakan bahwa Machiavelli adalah pengajar kejahatan atau paling tidak mengajarkan immoralism dan amoralism. Pandangan ini dikemukakan oleh Leo Strauss (1957) karena melihat ajaran Machiavelli menghindar dari nilai keadilan, kasih sayang, kearifan, serta cinta, dan lebih cenderung mengajarkan kekejaman, kekerasan, ketakutan, dan penindasan.

Pandangan kedua, merupakan aliran yang lebih moderat dipelopori oleh Benedetto Croce (1925) yang melihat Machiavelli sekadar seorang realis atau pragmatis yang melihat tidak digunakannya etika dalam politik. Padangan ketiga yang dipelopori oleh Ernst Cassirer (1946), yang memahami pemikiran Machiavelli sebagai sesuatu yang ilmiah dan cara berpikir seorang scientist. Dapat disebutkan sebagai “Galileo of politics” dalam membedakan antara fakta politik dan nilai moral (between the facts of political life and the values of moral judgment).

Inovasi Machiavelli dalam buku Discourses on Livy dan The Prince adalah memisahkan teori politik dari etika. Hal itu bertolakbelakang dengan tradisi barat yang mempelajari teori politik dan kebijakan sangat erat kaitannya dengan etika seperti pemikiran Aristoteles yang mendefinisikan politik sebagai perluasan dari etika. Dalam pandangan barat, politik kemudian dipahami dalam kerangka benar dan salah, adil dan tidak adil. Ukuran-ukuran moral digunakan untuk mengevaluasi tindakan manusia di lapangan politik. Saat itu, Machiavelli telah menggunakan istilah la stato, yang berasal dari istilah latin status, yang menunjuk pada ada dan berjalannya kekuasaan dalam arti yang memaksa, tidak menggunakan istilah dominium yang lebih menunjuk pada kekuasaan privat.

Buku-buku abad pertengahan memberikan kepercayaan bahwa penggunaan kekuasaan politik hanya dibenarkan jika dimiliki oleh orang-orang yang memiliki karakter memenuhi nilai-nilai luhur. Jika pemegang kekuasaan menginginkan kedamaian dan tetap menduduki jabatannya, harus bertindak sesuai dengan standar kebaikan dan etika. Mereka hanya akan dipatuhi sepanjang menunjukkan pemenuhan nilai-nilai moral.

Adalah Machiavelli yang pertama kali mendiskusikan fenomena sosial politik tanpa merujuk pada sumber-sumber etis ataupun hukum. Inilah pendekatan pertama yang bersifat murni scientific terhadap politik. Bagi Machiavelli, politik hanya berkaitan dengan satu hal semata, yaitu memperoleh dan mempertahankan kekuasaan. Hal lainnya, seperti agama dan moralitas, yang selama ini dikaitkan dengan politik sesungguhnya tidak memiliki hubungan mendasar dengan politik, kecuali bahwa agama dan moral tersebut membantu untuk mendapat dan mempertahankan politik. Keahlian yang dibutuhkan untuk mendapat dan melestarikan kekuasaan adalah perhitungan. Seorang politikus mengetahui dengan benar apa yang harus dilakukan atau apa yang harus dikatakan dalam setiap situasi.

Machiavelli mengakui bahwa hukum yang baik dan tentara yang baik merupakan dasar bagi suatu tatatan sistem politik yang baik. Namun karena paksaan dapat menciptakan legalitas, maka dia menitikberatkan perhatian pada paksaan. Karena tidak akan ada hukum yang baik tanpa senjata yang baik, maka Machiavelli hanya akan membicarakan masalah senjata. Dengan kata lain, hukum secara keseluruhan bersandar pada ancaman kekuatan yang memaksa. Otoritas merupakan hal yang tidak mungkin jika terlepas dari kekuasaan untuk memaksa. Oleh karena itu, Machiavelli menyimpulkan bahwa ketakutan selalu tepat digunakan, seperti halnya kekerasan yang secara efektif dapat mengontrol legalitas. Seseorang akan patuh hanya karena takut terhadap suatu konsekuensi, baik kehilangan kehidupan atau kepemilikan. Argumentasi Machiavelli dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa politik secara keseluruhan dapat didefinisikan sebagai supremasi kekuasaan memaksa. Otoritas adalah suatu hak untuk memerintah.

Dalam the Prince digambarkan cara-cara agar seorang individu dapat memperoleh dan mempertahankan kekuasaan negara. Situasi sosial dan politik dalam buku tersebut dilukiskan dalam kondisi yang sangat tidak dapat diprediksi dan mudah berubah. Hanya orang hebat dengan pikiran penuh perhitungan yang dapat menaklukkan kondisi sosial politik tersebut. Penolakan Machiavelli terhadap penghakiman etis dalam politik mengakibatkan pemikirannya disebut sebagai pemikiran renaisance yang anti-Christ.

Citra Machiavelli yang menentang kekuasaan gereja juga terlihat dalam buku the Discourse yang secara jelas menyatakan bahwa bahwa Kristianitas konvensional melemahkan manusia dari kekuatan yang diperlukan untuk menjadi masyarakat sipil yang aktif. Dalam the Prince juga terdapat penghinaan, disamping penghormatan, terhadap kondisi gereja dan kepausan pada saat itu. Pandangan-pandangan Machiavelli mengakibatkan beberapa penulis seperti Sullivan (1996) dan Anthony Parel (1992) berpendapat bahwa Machiavelli adalah penganut agama pagan seperti masyarakat Romawi kuno.

Untuk memahami pemikiran Machiavelli, negara tidak boleh dipikirkan dalam kaca mata etis, tetapi dengan kaca mata medis. Pada saat itu, Italia sedang menderita dan menyedihkan, sedangkan Florentine dalam bahaya besar. Untuk itu negara harus dibuat menjadi kuat bukan dengan pendekatan etis tetapi medis. Rakyat yang berkhianat harus diamputasi sebelum menginfeksi seluruh negara (seditious people should be amputated before they infect the whole state). Machiavelli melihat politik seperti kondisi medan perang yang harus ditaklukkan.

Nilai (virtú), dalam bahasa Machiavelli dipahami sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan keinginannya dalam situasi sosial yang berubah melalui kehendak yang kuat, kekuatan, serta perhitungan dan strategi yang brilliant. Bahkan, untuk mendapatkan cinta seorang perempuan (Fortune), seorang raja yang idela tidak meminta atau memohon, tetapi mengambilnya secara fisik dan melakukan apapun yang dia mau. Skandal tersebut melambangkan potensi manusia yang sangat kuat di lapangan politik.

Virtú, dalam konsepsi Machiavelli adalah kualitas personal yang dibutuhkan oleh seorang raja untuk mengelola negaranya dan meningkatkan kekuasaannya. Raja harus memiliki kualitas virtú yang paling tinggi, bahkan jika dibutuhkan untuk dapat bertindak sangat jahat. Untuk dapat menjadi seseorang yang memiliki kualitas virtú, raja harus bersifat fleksibel (flexible disposition). Orang yang sesuai untuk memegang kekuasaan menurut Machiavelli adalah seseorang yang dapat melakukan berbagai tindakan dari yang baik hingga yang buruk. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan Virtú adalah segala hal yang terkait dengan kekuasaan. Penguasa Virtú dituntut untuk memiliki kompetensi menjalankan kekuasaan. Memiliki Virtú berarti memiliki kemampuan atas segala aturan yang terkait dengan menjalankan kekuasaan secara efektif. Virtú adalah kekuasaan politik.

Konsepsi lain yang menghubungkan antara Virtú dengan pelaksanaan kekuasaan yang efektif adalah Fortuna. Fortuna adalah musuh dari tatanan politik, merupakan ancaman bagi keselamatan dan keamanan negara. Penggunaan konsep fortuna ini menimbulkan banyak perdebatan. Secara konvensional, fortuna diartikan sebagai keramahan, sesuatu yang lunak dan tidak berbahaya, tetapi juga sifat ketuhanan yang berubah-ubah sebagai sumber dari kebaikan sekaligus keburukan manusia. Sedangkan Machiavelli mengartikan fortuna sebagai kedengkian dan sumber kesengsaraan manusia yang tidak dapat ditoleransi (uncomprommising fount of human misery), penderitaan, dan musibah. Jika fortuna menentukan kemajuan yang dicapai umat manusia, maka tidak ada seorangpun yang dapat bertindak secara efektif berhadapan dengan ketuhanan.

Dia menggambarkan fortuna menyerupai “satu dari sungai kita yang merusak, yang pada saat marah akan mengubah daratan menjadi danau, meruntuhkan pohon dan bangunan, mengambil dunia dari satu titik dan meletakkannya pada titik lain; semua orang melarikan diri sebelum banjir; semua orang marah dan tidak ada yang dapat menolak” (one of our destructive rivers which, when it is angry, turn the plains into lakes, throws down the trees and buildings, takes earth from one spot, puts it in another; everyone flees before the flood; everyone yields to its fury and nowhere can repel it). Kemarahan dan musibah tersebut tidak berarti berada di luar kekuasaan manusia. Sebelum hujan tiba, masih mungkin untuk melakukan sesuatu untuk mengalihkan atau mengubah konsekuensinya. Gambaran tersebut dikemukanan oleh Machiavelli untuk menyatakan bahwa fortuna dapat diatasi oleh manusia, namun harus dengan persiapan dengan Virtú dan kebijakan.

Kesuksesan politik bergantung kepada apresiasi berjalannya fortuna. Pengalaman Machiavelli mengajarkan bahwa adalah lebih baik bergerak cepat (impetuous) dari pada berhati-hati, karena fortuna adalah seorang perempuan dan diperlukan untuk menempatkannya di bawah kita, mengacaukan dan menganiayanya. Dengan kata lain, fortuna menuntut respon kekerasan dari mereka yang hendak mengontrolnya.

Jika buku the Prince banyak menimbulkan perdebatan, maka tidak demikian halnya dengan buku the Discourses on the Ten Books of Titus Livy yang oleh banyak ahli dipandang mewakili komitmen dan kepercayaan politik pribadi Machiavelli, khususnya terhadap republik. Dalam semua karyanya, secara konsisten Machiavelli membagi tatanan kehidupan sipil dan politik menjadi yang bersifat minimal dan yang penuh yang memengaruhi pencapaian kehidupan bersama.

Tatanan konstitusional yang minimal adalah di mana subyek hidup dengan aman (vivere sicuro), diatur oleh pemerintah yang kuat yang senantiasa mengawasi perkembangan bangsawan dan rakyatnya, namun diimbangi dengan mekanisme hukum dan institusional lainnya. Sedangkan tatanan konstitusional yang penuh, tujuan tatanan politik adalah untuk kebebasan masyarakat (vivere libero) yang diciptakan secara aktif oleh partisipasi dan interaksi antara kaum bangsawan dan rakyat.

Selama kariernya sebagai sekretaris dan diplomat pada Republik Florentine, Machiavelli mendapatkan pengalaman di lingkungan inti pemerintahan Perancis yang menurut pandangannya adalah model konstitusional minimal (the “secure” [but not free] polity). Machiavelli melihat kerajaan Perancis dan Rajanya memiliki dedikasi terhadap hukum. Dia menyatakan bahwa kerajaan Perancis merupakan kerajaan yang pada saat itu paling baik pengaturan hukumnya. Raja Perancis dan para bangsawan yang berkuasa dikontrol oleh aturan hukum yang dilaksanakan oleh otoritas independen dari parlemen. Oleh karena itu, kesempatan adanya tindakan tirani yang tak terkendali dapat dieliminasi.

Bagaimanapun bagusnya penataan dan kepatuhan hukum dalam rezim yang demikian, menurut pandangan Machiavelli tidak sesuai dengan vivere libero. Sepanjang terdapat kehendak publik untuk mendapatkan kebebasannya, raja yang tidak dapat memenuhinya harus meneliti apa yang dapat membuat mereka menjadi bebas. Dia menyimpulkan bahwa beberapa individu menginginkan kebebasan hanya untuk dapat memerintah yang lain. Sebaliknya, sebagian besar mayoritas rakyat mengalami kebingungan antara kebebasan dan keamanan, membayangkan bahwa keduanya adalah identik. Namun ada juga yang menginginkan kebebasan untuk tujuan hidup dengan aman (vivere sicuro).Machiavelli kemudian menyatakan bahwa rakyat hidup dengan aman (vivere sicuro) tanpa alasan lain dibanding dengan rajanya yang terikat hukum guna memberikan keamanan bagi seluruh rakyat. Karakter kepatuhan terhadap hukum dari rezim Perancis adalah untuk memastikan keamanan, namun keamanan tersebut jika diperlukan tidak boleh dicampurkan dengan kebebasan. Inilah batasan dari aturan dari monarkhi, bahkan untuk kerajaan yang paling baik, tidak akan dapat menjamin rakyatnya dapat diperintah dengan tenang dan tertib

Sekelumit Harapan Pakar lampung : Untuk menjadikannya sebagai nilai inti, maka roh dan budaya organisasi harus diubah. Begitu pula manajemen organisasi kenegaraan/pemda, termasuk birokrasi, sistem hukum dan proses penegakannya serta redefinisi tujuan bernegara/berpemerintahan daerah. Perubahan tidak semata-mata mengganti orang atau memberi paket remunerasi, tapi harus menyentuh sisi mendasar organisasi politik dan pemerintahan secara menyeluruh.

    Bagaimanapun, urusan politik dan organisasi negara berisikan para manusia dan mengatur persoalan mereka, dan ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan paket reward and punishment (penghargaan dan sanksi), sekalipun itu juga perlu. Sejauh menyangkut urusan manusia ada dimensi rohani dan jasmani, materiil dan spiritual, serta relasi horizontal sesama manusia dan alam lingkungan hidup serta relasi transendental dengan Allah SWT, Tuhan semua manusia.
Read more

Melihat Potensi Kekuatan Calon Gubernur Lampung 2013

Pakar Lampung - Melihat Potensi Kekuatan Calon Gubernur Lampung 2013 : Pemilihan umum kepala daerah Pilkada Gubernur Lampung yang direncanakan digelar 2 oktober 2013 mendatang di ikuti oleh lima (5) pasang calon gubernur dan wakil gubernur, Seperti kita ketahui bersama, bahwa secara umum tergambar pelaku politik di bumi ruwa jurai ini hanya sosok yang itu-itu saja. Belum ada sosok yang benar-benar fresh dan sudah diketahui kapasitas dan integritasnya dalam hal pemajuan Lampung. Maka dari itu, masyarakat cenderung menunggu untuk lahirnya sosok yang mereka harapkan, yaitu sosok yang dapat menjadi alternatif sebagai pemimpin Lampung kedepan.

Secara geografis, Lampung Merupakan kawasan yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian. Struktur ekonomi Provinsi Lampung berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2008 didominasi oleh sektor Pertanian (42%), Perdagangan (16%) dan Industri Pengolahan (13%). Dengan melihat potensi besar potensi SDA (sumber daya alam) yang dimiliki Lampung hari ini, sebenarnya provinsi ini layak menjadi sebuah provinsi makmur dan percontohan di Pulau Sumatera. Dengan luas ± 3.528.835 ha.

 Provinsi Lampung memiliki potensi sumber daya alam yang sangat beraneka ragam, prospektif, dan dapat diandalkan, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, pertambangan, pariwisata, sampai kehutanan. Dengan melihat potensi besar tersebut, seharusnya Lampung dapat menjadi salah satu Provinsi maju di Indonesia. Melalui momentum Pilgub pada Tahun 2013 ini, diharapkan dapat menghasilkan Pemimpin Lampung yang berkualitas dan memahami persoalan serta peduli bagi peningkatan kesejahteraan Lampung kedepan.

Pertarungan merebutkan aspirasi masyarakat pada pilkada tahun ini saya perkirakan akan berlangsung ketat, ini bisa kita lihat dengan majunya lima pasang bakal calon gubernur-wakil  gubernur (cagub-cawagub) yang memiliki basis kekuatan di masing-masing kabupaten kota .apabila kita melihat peta kekuatan cagub di masing-masing  daerah pasangan cagub Herman H.N. diperkirakan akan kuat di Koata Bandarlampung. Lalu Pasangan Berlian Tihang - Mukhlis Basri di kabupaten Lampung Barat, Alzier - Lukman Hakim (Metro), dan Ridho -Bachtiar Basri kabupaten Tulangbawang Barat dan Sekitarnya.

Melihat kekuatan berdasarkan asal dan partai pendukung Cagub dan Cawagub :
Calon Gubernur Lampung 2013

-. Pasangan Alzier Dianis Thabranie-Lukman Hakim (Aman) akan kuat di Metro dan Pesawaran. Metro merupakan basis Lukman Hakim, sedangkan Pesawaran asal Alzier.

-. Pasangan Berlian Tihang-Mukhlis Basri (Berlianmu) akan kuat di Tulangbawang dan Lampung Barat, termasuk Pesisir Barat. Tanggamus

-. Pasangan Herman H.N.-Zainudin Hasan (Manzada) kuat di Bandarlampung dan Lampung Selatan. Kota Bandarlampung basis Herman H.N. sebagai wali kota, sedangkan Zainudin Hasan punya basis kuat di Lamsel.

-Pasangan Ridho Ficardo-Bachtiar Basri (Ridho Berbakti) kuat di Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Mesuji, dan Lampung Utara berdasarkan Perolehan suara bachtiar basri pada Pilkada lampung utara sebelumnya 

-. Pasangan Amalsyah Tarmizi-Gunadi Ibrahim (Amal Berguna) akan kuat di Lampung Utara, Lampung Tengah yang merupakan asal cawagub

Semoga apa yang menjadi pengharapan ini dapat terwujud, dan pesta demokrasi yang katanya merupakan pesta rakyat oktober 2013 ini dapat menghasilkan pemimpin yang mengerti dan memiliki komitmen kuat untuk berbuat nyata bagi kemajuan dalam kemajemukan yang ada di Lampung. Amin. 
Read more